Lebih lanjut, Jason Nichols mengatakan skala gelombang panas memiliki ciri khas perubahan iklim, karena pemanasan yang disebabkan manusia membuat gelombang panas di wilayah tersebut bertahan lebih lama pada intensitas yang lebih tinggi. Dan peristiwa ini tentunya diperburuk dengan perubahan iklim saat ini.
Baca Juga: KRT Manu: Hadapi Kebencanaan, Ilmu Filologi Penting Dipelajari di Samping Ilmu Pasti Modern
Apakah Indonesia Terdampak?
Tidak sedikit masyarakat yang menganggap kalau Indonesia juga ikut terdampak gelombang panas di wilayah Asia ini, mengingat beberapa waktu ke belakang terdapat beberapa daerah yang suhunya amat tinggi dan dianggap tidak wajar.
Namun, dijelaskan oleh Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika (BMKG) bahwa apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini bukanlah gelombang panas layaknya negara-negara Asia lainnya, melainkan hanya peristiwa tahunan biasa.
Baca Juga: Deretan Bencana Alam 2022: Ribuan Kejadian, Enam Jutaan Korban Total
Dijelaskan kalau suhu panas di Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Potensi suhu udara panas di Indonesia dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa gelombang panas yang menimpa negara-negara Asia lain tidak sampai ke Indonesia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024