Filolog Jawa Kuna dan Sansekerta, KRT Manu J.Widyaseputra menerangkan pentingnya mempelajari Ilmu Filologi untuk memahami bencana alam.
Manu mengatakan, saat ini, orang-orang hanya peduli bencana dipandang dari sudut ilmu modern. Mereka seringkali percara dan meyakini bahwa bencana semacam gunung berapi hingga gempa bumi tak bisa diprediksi.
Baca Juga: Pemilihan Cawapres dalam Pembicaraan, PKS Tak Ngotot Sodorkan Kadernya
“Gunung berapi dikatakan membawa bencana, putting beliung membawa bencana, tapi apakah orang pernah berpikir, dalam kondisi normal, berapa lama orang menyakiti merapi? ujarnya, dikutip dari kanal YouTube CakNun.com, Jumat (10/2/2023).
Di sisi lain, orang-orang terus menerus mengeruk kekayaan alam tanpa menjaganya sepenuh hati. Hal itu kata Manu tentu akan membuat mereka terganggu.
“Dengan enaknya mereka menambang pasir, kemudian merusak hutannya, flora faunanya, apa merapi nggak mengeluh? beliau itu bisa bicara loh,” kata Manu.
Baca Juga: SMRC: PDIP Akan Tersingkir di Pemilu Bila Tak Berkoalisi
“Inilah yang selama ini orang pelajari itu dari segi ilmu vulkanologi, okseanografi, menurut saya, bukannya mereka tidak ada gunanya, sangat berguna, awal-awal saya juga belajar itu,” ungkap Manu.
Kendati demikian, selain mempelajari Ilmu Filologi, belajar soal ilmu modern juga sangat penting. Hal itu digunakan untuk menunjang pemahaman praktis soal kebencanaan.