“Kenapa Muhammadiyah dari awal sudah mengatakan bahwa dia akan berlebaran di tanggal 21? Karena pada tanggal 20 itu sudah terjadi konjungsi (pergantian bulan menjadi bulan baru, red). Jadi sekarang itu sudah terjadi konjungsi,” kata Felix Siauw melalui unggahannya pada Kamis (20/04/2023).
Berdasarkan data dari ahli astronom, terdeteksi bahwa tanggal 20 April lalu sudah menjadi new moon. Hal inilah yang membuat Muhammadiyah merayakan Idulfitri pada Jumat (21/04/2023).
“Tanggal 20 itu new moon, bahkan new moon-nya sudah 0,04 persen visible, jadi dia sudah 0,04 persen (berubah menjadi bulan Syawal, red),” ucapnya.
Baca Juga: Bedanya Hari Lebaran Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Diminta untuk Tak Diperdebatkan
Secara astronomi, memang pada hari Kamis (20/04/2023) kemarin sudah menjadi bulan yang baru, tetapi manusia belum bisa melihat bentuk bulan baru ini.
Hal ini yang kemudian menyebabkan perbedaan dari segi penentuan tanggal dalam 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.