Menu


Bedanya Hari Lebaran Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Diminta untuk Tak Diperdebatkan

Bedanya Hari Lebaran Versi Pemerintah dan Muhammadiyah Diminta untuk Tak Diperdebatkan

Kredit Foto: Unsplash/Mufid Majnun

Konten Jatim, Jakarta -

Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah Tahun 2023 kali ini kembali mengalami perbedaan antara Muhammadiyah dan pemerintah. Seperti diketahui, Muhammadiyah menetapkan Idulfitri lebih dahulu, yakni Jumat (21/04/2023), sementara pemerintah sehari setelahnya.

Meski begitu, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Haji Syekh Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai Junaidi meminta agara perbedaan ini tak dipersoalkan dan menjadi bahan perdebatan. Lebih jauh, ia meminta silaturahmi tetap harus berjalan meski adanya perbedaan.

"Tetaplah menjaga tali silaturrahim sesama umat Islam. Ini (perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri) bukanlah yang pertama dan selama ini tetap berjalan dengan baik-baik saja," pesan Junaidi ketika dihubungi dari Medan, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga: Lebih Dulu Rayakan Idul Fitri, PP Muhammadiyah Imbau agar Open House Ditunda

Junaidi berharap agar semua umat Islam selalu mengedepankan sikap toleransi atas perbedaan penentuan waktu 1 Syawal. Ia juga menilai perbedaan itu justru harus dimaknai sisi positifnya.

Menurutnya, umat Islam bisa saling mempererat persaudaraan dan tetaplah merayakan Lebaran sebagai hari kemenangan dengan lancar. Perbedaan, kata Junaidi, merupakan bagian dari kehidupan yang harus tetap dihormati.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.