Menu


Menelusuri Perkembangan Film Indonesia dari Masa ke Masa

Menelusuri Perkembangan Film Indonesia dari Masa ke Masa

Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Awal Mula Produksi Film Independen

Barulah setelah Indonesia seutuhnya merdeka dari penjajah, banyak orang yang mencoba memproduksi film sendiri secara independen, berbekal pengetahuan yang didapat dari Belanda dan Jepang. Namun, barulah di tahun 1950 Indonesia disebut-sebut mengalami kebangkitan industri perfilman.

Ada 2 tokoh yang dikatakan menjadi pelopor kebangkitan dunia film di Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut adalah Usmar Ismail dan Jamaludin Malik. Masing-masing membentuk perusahaan film lokal bernama Perfini dan Persari.

Baca Juga: Tonton Film Dokumenter, Anies Baswedan Singgung soal 'Pelemahan Demokrasi'

Nama Usmar Ismail menjadi sosok pertama yang memproduksi film lokal sendiri. Saat itu, film berjudul Darah dan Doa dikatakan menjadi salah satu pelopor film lokal di masa itu. Tanggal 30 Maret 1950 merupakan hari pertama perekaman gambar dimulai dan diambil menjadi Hari Film Nasional.

Perlahan tapi pasti, industri film di Indonesia berkembang. Banyak film-film yang muncul dari medio 1950-an sampai awal 1906-an yang dinikmati oleh banyak kalangan masyarakat dan salah satu bentuk hiburan yang digemari.

“Serangan” Film Luar Negeri dan Propaganda Politik

Namun, masuk ke dekade 60-an, Indonesia mulai mengimpor beberapa film dari luar negeri, khususnya dari Amerika Serikat yang memang dikenal memiliki akar industri hiburan kuat. Ini membuat masyarakat Indonesia beralih ke film-film luar negeri dan meninggalkan karya anak bangsa.

Alasannya cukup sederhana, karena kualitas film luar negeri lebih baik dibanding dalam negeri. Akibatnya, menonton film dalam negeri dianggap sebagai penurunan kualitas. Namun, hal ini bertambah buruk dengan fakta kalau film dalam negeri kerap dijadikan sebagai alat propaganda politik.

Baca Juga: Pj Gubernur DKI Ajak 250 Anak Yatim Piatu Nobar Film ‘Tegar’, Bagi Goodie Bag Isi Uang

Salah satu yang paling terkenal adalah film dokumenter G30S PKI yang menunjukan betapa kejamnya Partai Komunis Indonesia (PKI). Meskipun dilandasi sesuai fakta yang ada, ini menunjukan kalau film sudah tidak hanya dipakai sebagai bentuk hiburan, melainkan juga alat propaganda.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman