Orde Baru sampai Awal Reformasi
Industri film memasuki pertengahan orde baru bisa dikatakan membaik. Mulai banyak film-film bermunculan dengan berbagai tema. Bisa dibilang film-film ini mengambil inspirasi dari dunia barat mulai dari plot, humor dan bahkan sensualitas. Dengan demikian, tidak sedikit film buatan Indonesia yang saat itu dilarang tayang.
Ini dikarenakan film-film ini “tidak sesuai dengan Pancasila” dan memiliki pengaruh kebarat-baratan. Beberapa film macam karya-karya Trio Warkop DKI Dono, Kasino dan Indro juga tidak boleh tayang karena dianggap terlalu keras mengkritik pemerintah.
Masuk ke awal 2000-an, industri film Indonesia sesekali memunculkan film-film yang dikenang oleh masyarakat luas seperti Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta (AADC) dan Nagabonar. Namun, tidak sedikit juga yang mengingat medio tersebut sebagai masa yang penuh dengan film horor nan sensual.
Ini dikarenakan selain memunculkan film-film yang memang berkualitas bagus, lebih banyak lagi film horor dengan bajet minimal yang mayoritas tidak memperhatikan plot atau sinematik, tetapi adegan-adegan syur.
Film Indonesia Sekarang
Sekarang, kualitas film Indonesia bisa dikatakan sudah meningkat drastis. Banyak film yang biaya produksinya tidak main-main namun bisa menghasilkan keuntungan luar biasa karena kualitasnya yang melebihi film-film Indonesia di masa lampau.
Ini bisa dibuktikan dengan fakta kalau banyak film terlaris di Indonesia yang muncul menjelang tahun 2020. Ini bukti bahwa industri perfilman Indonesia sudah jauh lebih baik dan berada di jalan yang benar ketimbang masa lalu.
Kini, film-film di Indonesia mampu bersaing dengan film luar negeri di layar kaca dan aksesnya juga bisa dijangkau melalui gawai pribadi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024