Menu


Gegara Apa-apa Kena Pajak, Pegusaha Buka Suara, 'Gak Ikut Ngebangun Individu, Tapi Lu Majakin'

Gegara Apa-apa Kena Pajak, Pegusaha Buka Suara, 'Gak Ikut Ngebangun Individu, Tapi Lu Majakin'

Kredit Foto: Dok Republika.com

Sehingga, lanjutnya, mereka yang membayar pajak dapat mengarahkan untuk memilih siapa calon pemimpin di negeri ini.

"Jadi kita yang bayar pajak ini bisa mengarahkan wah kayaknya kalau yang menang sang ibu akan dibawa kesini nih, dari pada sang bapak," ucapnya.

Kendati begitu, ia menyadari bahwa ini tidak bisa cepat dilakukan tetapi harus dibunyikan dari sekarang agar tidak terkesan mendadak.

Sebagai informasi, untuk tahun 2022, pemerintah berencana untuk menetapkan target penerimaan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Hal ini dilakukan dengan menggenjot penerimaan negara dari pajak, karena 2022 merupakan tahun terakhir.

Dimana defisit APBN boleh melebihi 3 persen, dimana tahun 2023 defisitnya sudah harus dibawah 3 persen.

Dalam upaya menggenjot penerimaan negara dari pajak, pemerintah telah menyusun beberapa strategi, yang salah satunya adalah kenaikan tarif beberapa jenis pajak.

Untuk itu, akan ada beberapa tarif pajak yang mulai naik pada awal tahun 2022.

Beberapa diantaranya yang sudah resmi diberlakukan, seperti PPN 11%, PPh, dan cukai rokok. []

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman