Alasan mengapa ini gagal dikatakan Pandji karena awal mula program ini diusung belum ada kepastian jelas apakah rumah ditujukan untuk rakyat miskin ataupun menengah.
"Program DP 0 yang udah terlanjur kesebut, DP 0 rupiah DP 0 persen, itu istilahnya masih belum jelas karena di dalam masih belum selesai pembicaraannnya. Jadi program belum mateng udah kesebut duluan," tuturnya.
Padahal ide DP 0 ini muncul atas ketiadaan solusi dari rivalnya Ahok terhadap akses kepemilikan rumah untuk rakyat miskin.
Cuma nyampe segini doang program rumah DP 0 persen. Wajar tidak nyampe target namanya juga rumah DP 0 persen yo pasti rumah rusak. pic.twitter.com/cDdBOCwJ0I
— jonacatt (@jonacatt) February 16, 2022
"Ketika DP 0 muncul sebagai sebuah program untuk orang miskin, tapi saat diiklankan itu untuk orang kelas menengah," tuturnya.
Pandji pun kembali menuturkan mengapa akhirnya program DP 0 ini akhirnya diiklankan untuk rakyat kelas menengah.
Menurut pendapat pribadinya, Pemprov DKI mungkin menyadari bahwa rakyat kelas menangah bawah tidak bisa punya opsi untuk memiliki rumah DP 0 pesen.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024