Menu


Ke Gili Iyang Madura, Susuri Batu Cangga Sambil Hirup Oksigen Kualitas Terbaik!

Ke Gili Iyang Madura, Susuri Batu Cangga Sambil Hirup Oksigen Kualitas Terbaik!

Kredit Foto: Pemkab Sumenep

Bentuk titiannya lumayan curam dan licin ketika musim hujan, dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat. Lebar anak tangganya tak lebih dari 40 sentimeter dan hanya muat dilewati oleh satu orang.

Anak-anak tangga itu dibentuk dari potongan batang kayu yang diberi jarak sekitar 20 cm per anak tangga. Bilah-bilah bambu 40 cm tersebut dijepit di antara sejumlah batang besar bambu seukuran panjang 3 meter per batangnya yang tersusun memanjang pada kedua sisi anak tangga. Setiap ujung dari anak-anak tangga tadi tersimpul oleh tali-tali tambang plastik biru.

Kemudian tepat di penghabisan anak tangga, ada semacam pagar bambu sebagai penghalang dan mencegah pengunjung terperosok dari tebing dan masuk ke air laut. Setelah perjuangan sekitar 5 menit menaklukkan titian curam tadi, maka kita akan sampai di Batu Cangga.

Berdiri di Batu Cangga, memiliki sensasi tersendiri. Telinga kita akan mendengar dengan jelas deburan ombak sekitar 100 meter di bawah tebing. Deburannya begitu keras menghantam tepian bawah tebing, diiringi terpaan angin kencang.

Sebelum menjelajahi wisata alam yang satu ini disarankan agar memakai alas kaki atau sepatu bersol karet. Tujuannya, agar selain nyaman saat melangkah, juga lebih mudah untuk menaklukkan medan terjal ini.

Jangan lupa juga membawa perbekalan yang cukup. Sebab, tak ada warung makan di sekitar lokasi wisata alam tersebut.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman