Menu


7 Dalil Mengenai Takdir: Semua Sudah Tertulis di Lauh Mahfudz

7 Dalil Mengenai Takdir: Semua Sudah Tertulis di Lauh Mahfudz

Kredit Foto: Freepik/Sketchpedia

H.R. Ibnu Majah No. 3.428

قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتَ أَدْوِيَةً نَتَدَاوَى بِهَا وَرُقًى نَسْتَرْقِي بِهَا وَتُقًى نَتَّقِيهَا هَلْ تَرُدُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ شَيْئًا قَالَ هِيَ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya, "Bagaimana pendapatmu terhadap obat-obatan yang kami gunakan untuk berobat, ruqyah yang kami amalkan dan ketakwaan yang kami jalankan, apakah ia dapat menolak dari ketentuan Allah?" beliau menjawab: "Itu semua termasuk dari takdir Allah."

H.R Abu Daud No. 4.097

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُجَالِسُوا أَهْلَ الْقَدَرِ وَلَا تُفَاتِحُوهُمْ الْحَدِيثَ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian duduk bersama orang-orang yang menolak takdir dan jangan kalian serahkan perkara itu kepada hakim mereka."

Baca Juga: Jenis-Jenis Takdir dalam Islam Beserta Contoh Nyatanya!

H.R. Muslim No. 4.816

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.'

Tampilkan Semua Halaman