Menu


7 Dalil Mengenai Takdir: Semua Sudah Tertulis di Lauh Mahfudz

7 Dalil Mengenai Takdir: Semua Sudah Tertulis di Lauh Mahfudz

Kredit Foto: Freepik/Sketchpedia

Konten Jatim, Depok -

Setiap manusia, terlepas dari apapun latar belakang mereka, akan mendapatkan takdir yang sudah disiapkan oleh Allah SWT jauh sebelum alam semesta terbentuk. Catatan hidup mereka sudah terekam di Lauh Mahfudz.

Sebagai informasi, Lauh Mahfudz sendiri merupakan kitab di mana Allah SWT menuliskan segala seluruh catatan kejadian di alam semesta. Eksistensi Lauh Mahfudz disebutkan di dalam Al-Qur'an sebanyak 16 kali.

Dengan demikian, penting bagi orang-orang untuk beriman kepada takdir yang sudah diserahkan Allah SWT. Di sini, ada sejumlah dalil mengenai takdir yang Allah SWT tuliskan untuk manusia untuk memastikan bahwa mereka senantiasa percaya akan kehendak-Nya.

Berikut dalil-dalil, baik itu ayat Al-Qur’an maupun hadits, terkait takdir, melansir laman Universitas Islam An-Nur Lampung pada Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Pengertian Takdir dalam Islam: Definisi, Etimologi dan Makna

Dalil Mengenai Takdir

Q.S. Ar-Ra’d Ayat 11

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ​ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ​ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ​ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ‏

Artinya: Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Q.S. Al-Ahzab Ayat 36

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ

Artinya: Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.

Baca Juga: Jika Allah Maha Adil, Lantas Kenapa Takdir Manusia Berbeda-beda?

Q.S. Al-Qamar Ayat 49

اِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنٰهُ بِقَدَرٍ‏

Artinya: Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Q.S. Al-Hadid Ayat 22

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِىۡۤ اَنۡفُسِكُمۡ اِلَّا فِىۡ كِتٰبٍ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ نَّبۡـرَاَهَا ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌۚ  ۖ‏

Artinya: Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauḥ Maḥfūẓ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

H.R. Ibnu Majah No. 3.428

قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَأَيْتَ أَدْوِيَةً نَتَدَاوَى بِهَا وَرُقًى نَسْتَرْقِي بِهَا وَتُقًى نَتَّقِيهَا هَلْ تَرُدُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ شَيْئًا قَالَ هِيَ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya, "Bagaimana pendapatmu terhadap obat-obatan yang kami gunakan untuk berobat, ruqyah yang kami amalkan dan ketakwaan yang kami jalankan, apakah ia dapat menolak dari ketentuan Allah?" beliau menjawab: "Itu semua termasuk dari takdir Allah."

H.R Abu Daud No. 4.097

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُجَالِسُوا أَهْلَ الْقَدَرِ وَلَا تُفَاتِحُوهُمْ الْحَدِيثَ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian duduk bersama orang-orang yang menolak takdir dan jangan kalian serahkan perkara itu kepada hakim mereka."

Baca Juga: Jenis-Jenis Takdir dalam Islam Beserta Contoh Nyatanya!

H.R. Muslim No. 4.816

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.'