Tidak Hanya Berkurban dan Kumpul Keluarga
Esensi Idul Adha tidak berhenti sampai hanya sekadar menyumbangkan hewan untuk dikurbankan atau bertemu dengan sanak saudara.
Perayaan ini mengenang dan menghormati Nabi Ibrahim yang siap untuk mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah SWT. Namun, sebagai ujian kesetiaan dan ketundukan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai pengorbanan.
Momen ini mengandung nilai-nilai seperti ketaatan, pengorbanan, kepercayaan, dan pengabdian kepada Allah SWT. Idul Adha juga menjadi simbol penghormatan terhadap ketundukan manusia kepada kehendak Tuhan serta solidaritas dengan sesama melalui perbuatan amal.
Tidak sampai di situ, Idul Adha juga merupakan waktu di mana jamaah Muslim yang mampu dianjurkan untuk melakukan ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial dan fisik.
Baca Juga: Bagaimana Membedakan Kurban Sunah dan Nazar? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ibadah haji dilakukan di Mekkah, Arab Saudi dan mencakup serangkaian kegiatan yang meliputi thawaf (berkeliling Ka'bah), sai (berlari antara bukit Safa dan Marwah), wukuf di Arafah, dan melempar jumrah (melempar jumrah tiga patung simbolis setan).