Menu


Pengertian Idul Adha dalam Agama Islam: Bukan Hanya Sekadar Kurban

Pengertian Idul Adha dalam Agama Islam: Bukan Hanya Sekadar Kurban

Kredit Foto: Unsplash/Fauzan

Konten Jatim, Depok -

Setiap tahunnya, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakan yang namanya Idul Adha, atau di Indonesia dikenal juga dengan sebutan “Idul Qurban”. Masyarakat Muslim mengetahui hari ini sebagai hari di mana mereka akan melakukan penyembelihan terhadap hewan kurban.

Meskipun benar adanya bahwa para Muslim akan menyembelih hewan kurban pada Idul Adha. Namun, esensi dari Idul Adha pada dasarnya bukan hanya sekadar memotong hewan kurban dan membagikannya kepada orang lain.

Pengertian Idul Adha lebih dari hanya berkurban saja, Berikut penjelasan lebih lengkapnya menyadur informasi dari situs Kementerian Agama pada Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Idul Adha Sebentar Lagi, Kurban Setiap Tahun atau Seumur Hidup Sekali? Ini Penjelasan Buya Yahya

Pengertian Idul Adha

Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Haji, adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini memiliki makna dan pengertian yang kaya dalam konteks keagamaan, sejarah, dan sosial.

Secara harfiah, Idul Adha berarti "Hari Raya Kurban" atau "Hari Raya Pengorbanan".  Salah satu aktivitas yang terkait dengan Idul Adha adalah kurban hewan. Dalam perayaan ini, umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban, seperti domba, sapi atau kambing. 

Baca Juga: Bolehkah Potong Kuku dan Rambut Sebelum Berkurban? Ini Penjelasan Buya Yahya

Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan yang membutuhkan, termasuk orang miskin dan terpinggirkan. Tindakan ini mencerminkan semangat berbagi, kepedulian sosial, dan persaudaraan para Muslim.

Selain itu, Idul Adha juga menjadi momen berkumpulnya keluarga dan kerabat. Umat Muslim saling mengunjungi, berbagi hidangan khas, dan menguatkan hubungan keluarga. Perayaan ini menjadi kesempatan untuk mempererat ikatan sosial dan kebersamaan sesama masyarakat.

Tidak Hanya Berkurban dan Kumpul Keluarga

Esensi Idul Adha tidak berhenti sampai hanya sekadar menyumbangkan hewan untuk dikurbankan atau bertemu dengan sanak saudara.

Perayaan ini mengenang dan menghormati Nabi Ibrahim yang siap untuk mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah SWT. Namun, sebagai ujian kesetiaan dan ketundukan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai pengorbanan.

Baca Juga: Apakah Boleh Belum Berkurban tapi Hadiahkan Kurban untuk Orang Tua? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Momen ini mengandung nilai-nilai seperti ketaatan, pengorbanan, kepercayaan, dan pengabdian kepada Allah SWT. Idul Adha juga menjadi simbol penghormatan terhadap ketundukan manusia kepada kehendak Tuhan serta solidaritas dengan sesama melalui perbuatan amal.

Tidak sampai di situ,  Idul Adha juga merupakan waktu di mana jamaah Muslim yang mampu dianjurkan untuk melakukan ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial dan fisik. 

Baca Juga: Bagaimana Membedakan Kurban Sunah dan Nazar? Ini Penjelasan Buya Yahya

Ibadah haji dilakukan di Mekkah, Arab Saudi dan mencakup serangkaian kegiatan yang meliputi thawaf (berkeliling Ka'bah), sai (berlari antara bukit Safa dan Marwah), wukuf di Arafah, dan melempar jumrah (melempar jumrah tiga patung simbolis setan).