Keputusan ini awalnya dibuat oleh Presiden AS, Donald Trump dan didukung oleh anggota G7 lainnya. Tingkah laku Rusia ini bahkan membuat Rusia juga “dikucilkan” dari forum-forum lain seperti forum G20 lalu yang membuat Presiden Joko Widodo alias Jokowi merasa dilematis.
Negara-negara G7 tidak menghadiri KTT G8 sampai Rusia mengubah arah dan lingkungan di mana G8 dapat mengadakan diskusi yang masuk akal. Dan hingga saat ini, Rusia masih berada di luar keanggotaan G7 dan belum ada tanda akan bergabung kembali.
Baca Juga: Agenda Presiden Jokowi di KTT G7 2023: Sempat Promosikan IKN
Diperburuk Konflik dengan Ukraina
Situasi Rusia dengan negara-negara G7 semakin buruk setelah mereka mengadakan perang dengan Ukraina. Hingga artikel ini dipublikasikan, konflik antara kedua negara pecahan Uni Soviet ini masih berkecamuk dan belum ada tanda akan usai.
Topik peperangan antara Rusia dan Ukraina juga dibahas di KTT G7 2023 ini. Para anggota G7 mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina yang tidak ada hentinya. Mereka juga disebutkan akan menyiapkan sanksi bagi Rusia jika mereka terus melakukan penyerangan.
Baca Juga: Israel-Palestina Kembali Memanas, Rusia Minta untuk Tidak Lanjutkan Jalan Kekerasan
Sanksi yang dimaksud berupa pengucilan secara ekonomi di mana kedua negara akan memutus hubungan bilateral yang selama ini mereka bangun.
Sementara itu, banyak dari negara-negara tamu undangan KTT G7 di Hiroshima mendukung upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Salah satunya datang dari Presodem Jokowi yang menyatakannya langsung kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan