“Tentu saja tahap selanjutnya kita akan berkolaborasi dengan relawan-relawan atau pendukung-pendukung dari calon presiden,” ungkapnya.
Menurutnya, budaya di masyarakat Sulsel sebagian daerahnya cenderung menjunjung tinggi identitas. Dia mencontohkan Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu daerah di mana PDIP kalah telak.
“Kita kemarin di Bulukumba terus terang aja kalah total karena memang itu tadi faktanya. Jadi bagi kami hanya persoalan manajerialnya saja. Manajerialnya ya ke depan tentu saja kemarin itu di periode kedua Jokowi,” tutur Iqbal.
Padahal, pada pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla (JK) memenangi Pilpres dengan perolehan suara 71,41 persen atau sebanyak 3.037.026 suara. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih suara 1.214.857 atau 28,59 persen.
Adapun jumlah pemilih di Sulsel saat itu sebanyak 6.317.641 orang. Jumlah suara sah sebanyak 4.251.883 dan suara tidak sah sebanyak 22.732. Menurutnya, hal ini juga tidak terlepas dari faktor JK yang menjadi representatif dari Indonesia Timur.
“Nah inilah yang kita akan coba susun kembali bagaimana strategi yang efektif untuk memenangkan calon kita tentu saja nanti kita berharap wakilnya itu ya, bukan bilang bahwa kita maunya orang Sulsel, tapi dia bisa acceptable, bisa diterima di masyarakat Sulawesi Selatan,” tandasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan