Menu


Ada Perbedaan Waktu Salat, Wakil Ketua MPR Minta Kepala Daerah Fasilitasi Muhammadiyah

Ada Perbedaan Waktu Salat, Wakil Ketua MPR Minta Kepala Daerah Fasilitasi Muhammadiyah

Kredit Foto: MPR

Dan sekarang, dilanjutkan Mahyeldi tidak pernah melarang salat Idulfitri yang diselenggarakan oleh warga Muhammadiyah di tempat dan waktu yang mereka tentukan sendiri. Pemprov Sumatera Barat bahkan memfasilitasi kegiatan tersebut. 

“Memang selama tiga periode, Gubernur Sumbar dari kader PKS. Selama itu mereka tidak pernah melarang kegiatan Muhammadiyah apalagi terkait dengan salat Idulfitri," ungkapnya. 

Kepedulian kader PKS dengan berkhidmat dan membela hak warga Muhammadiyah agar dapat melaksanakan salat Idulfitri sesuai dengan keputusan persyarikatan Muhammadiyah juga dilakukan dalam advokasi salah satu kadernya, Wakil Ketua Komisi X DPR yang juga pimpinan PKS Jawa Tengah. 

Baca Juga: Megawati Akan Terima Kunjungan Ketum Parpol di Halalbilhalal Idul Fitri, Bahas Koalisi?

Pimpinan PKS Jawa Tengah itu mengkritik dan meminta Wali Kota Pekalongan untuk memberikan hak warga Muhammadiyah untuk bisa salat Idulfitri di waktu dan tempat yang mereka mintakan. Wakil Ketua MPR itu juga meminta masyarakat lebih bijak dan berhati-hati dalam menanggapi isu yang berpotensi memecah belah ukhuwah di antara umat. 

Namun demikian, menurut HNW, pemerintah melalui kepala daerah juga harus hadir melaksanakan konstitusi dengan memfasilitasi ibadah warga secara adil.

 "Arahan Menteri Agama kepada kepala-kepala daerah soal ini sudah benar dan karenanya perlu dilaksanakan dengan baik dan amanah, bahwa kepala-kepala daerah agar memfasilitasi warga Muhammadiyah dan lain-lain sekalipun berbeda pelaksanaan salat Idulfitri dengan keputusan pemerintah," jelasnya.

Baca Juga: Apa Arti Kembali ke Fitrah Saat Idul Fitri? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

HNW menambahkan semua pihak termasuk pimpinan parpol, ormas, kepala daerah serta warga benar-benar bisa berlaku toleran, moderat dengan mementingkan terjaganya ukhuwah Islamiyah agar umat tidak terpecah belah dan dipenuhi buruk sangka.

 "Di saat semestinya umat bersyukur dan bergembira menyambut hari raya Idulfitri 1 Syawal ini yang akan berdampak positif bagi kondisi berbangsa dan bernegara apalagi di tahun politik seperti sekarang ini," pungkas HNW.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan JPNN.