Kita sering mendengar bahwasanya setiap muslim akan kembali fitrah pada Hari Raya Idul Fitri. Apa maksudnya dari fitrah? Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi mengatakan bahwa fitrah bisa berarti makanan yang pertama kali dimakan atau sesuatu yang suci. Suci di sini maksudnya bersih dari segala dosa-dosa yang telah lalu karena sudah mendapat ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala saat bulan Ramadan.
Baca Juga: Apakah Setiap Muslim Kembali dalam Kondisi Suci Saat Idul Fitri? Ini Jawaban Buya Yahya
"Karena saat Ramadan kita membersihkan diri dari dosa. Banyak istigfar, beramal, sehingga yang kotor jadi bersih," ujar Ustadz Adi.
"Makannya ada yang mengatakan kembali ke keadaan suci, maksudnya mengoreksi diri sampai Allah membebaskan diri kita bebas dari dosa. Kalau bebas dari dosa maka jadi bersih dan suci," bebernya.
Kata fitrah disebutkan dalam hadis dari Abi Hurairah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari Muslim).
Dikatakan UAH, makna fitrah sendiri di Al-Quran ada dua arti. Pertama artinya kecenderungan untuk beribadah. Ini dijelaskan dalam QS. Ar-Rum Ayat 30
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Makna Kembali Suci di Hari Raya Idul Fitri
"Jadi manusia ketika lahir punya kecenderungan untuk mencari agama. Bahkan mereka yang menyembah patung dan lain-lain, mereka ingin ibadah tapi caranya salah. Maka disitulah muncul dakwah untuk meluruskan," ungkapnya.
Lalu makna fitrah yang kedua menunjuk pada sesuatu yang baik, suci, dan lembut. Oleh karena itu, ujar UAH, fitrah sejatinya sudah ada dalam diri manusia bahkan sebelum mereka dilahirkan.