Dijelaskan bahwa alasan utama melonjaknya Covid-19 di Indonesia belakangan ini adalah karena protokol kesehatan yang sudah tidak lagi dilaksanakan secara ketat. Benar adanya bahwa masyarakat sudah cenderung santai dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker atau mencuci tangan.
Lebih dari itu, tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes bila mengalami gejala layaknya Covid-19 juga menurun. Orang-orang cenderung memilih istirahat atau minum obat jika mengalami gejala Covid-19 dibandingkan melakukan antigen atau PCR dan memastikan kalau itu adalah Covid-19.
Baca Juga: Diprediksi Meredup, Pengamat: Kenaikan Elektabilitas Ganjar Terjadi Gegara Covid-19
Solusi Terbaik?
Untuk saat ini, solusi yang bisa dicapai dengan mudah adalah dengan kembali memperketat protokol kesehatan yang sudah lama dilonggarkan. Perlu diingat bahwa status pandemi sudah usai belumlah resmi sehingga kewaspadaan masih harus selalu dijaga.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu. Dirinya mengatakan status kedaruratan Covid-19 di Indonesia masih berlanjut, dan akan ada peninjauan kembali pada Mei 2023 sembari menunggu arahan lebih lanjut dari WHO.
Lebih dari itu, masyarakat juga diimbau untuk melakukan vaksin booster ke-2, ke-3 atau bahkan ke-4 jika memang belum dilakukan. Ini bertujuan guna memperkuat imunitas tubuh melawan Covid-19
Jika dirasa memiliki gejala Covid-19 seperti pilek, pusing atau lebih buruk, demam dan kesulitan bernapas, ada baiknya segera melakukan antigen atau PCR untuk memastikan bahwa pasien terkena Covid-19 atau tidak, serta memastikan proses tracing masih berlangsung.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO