Menu


Capai 944 Kasus Sehari, Apa Penyebab Kasus Covid-19 Naik Lagi?

Capai 944 Kasus Sehari, Apa Penyebab Kasus Covid-19 Naik Lagi?

Kredit Foto: Antara/Kornelis Kaha

Konten Jatim, Depok -

Sejak awal 2023, kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai dan “hanya” berkisar di angka 400 kasus sampai 500 kasus per harinya. Ini bisa dikatakan sebagai pencapaian mengingat pada akhir 2022, jumlah kasus harian masih menyentuh angka 1000 kasus sampai 2000 kasus.

Namun, pada Selasa (11/4/2023), kasus Covid-19 di Indonesia untuk kali pertama di tahun 2023 mencapai 944 kasus sehari. Data juga menunjukan kalau pada Kamis (13/4/2023) lalu, pasien positif Covid-19 di Indonesia hampir capai 1000 orang, tepatnya 990 orang.

Setelah cukup lama melandai, apa penyebab kasus Covid-19 naik lagi? Berikut penjelasannya mengutip laman resmi Indonesia.go.id pada Jumat (14/4/2023).

Baca Juga: Siap-Siap! Berikut Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2023

Apa Penyebab Kasus Covid-19 Naik Lagi?

Perlu diketahui kalau naiknya angka pasien positif Covid-19 per hari bisa dikatakan sebagai sesuatu yang berpotensi mengkhawatirkan, mengingat sebentar lagi banyak masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan mudik lebaran.

Tentunya banyak orang yang ingin agar mudik lebaran bisa berjalan tanpa menyebabkan penyebaran virus lebih lanjut. Tidak ada yang ingin adanya klaster baru Covid-19 pasca Idul Fitri yang berpotensi menyebabkan karantina layaknya beberapa tahun lalu.

Dijelaskan kalau faktor naiknya kasus Covid-19 di Indonesia bukan karena varian baru yang dikenal dengan nama Arcturus atau XBB 1.16. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

Dijelaskan bahwa alasan utama melonjaknya Covid-19 di Indonesia belakangan ini adalah karena protokol kesehatan yang sudah tidak lagi dilaksanakan secara ketat. Benar adanya bahwa masyarakat sudah cenderung santai dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker atau mencuci tangan.

Lebih dari itu, tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan tes bila mengalami gejala layaknya Covid-19 juga menurun. Orang-orang cenderung memilih istirahat atau minum obat jika mengalami gejala Covid-19 dibandingkan melakukan antigen atau PCR dan memastikan kalau itu adalah Covid-19.

Baca Juga: Diprediksi Meredup, Pengamat: Kenaikan Elektabilitas Ganjar Terjadi Gegara Covid-19

Solusi Terbaik?

Untuk saat ini, solusi yang bisa dicapai dengan mudah adalah dengan kembali memperketat protokol kesehatan yang sudah lama dilonggarkan. Perlu diingat bahwa status pandemi sudah usai belumlah resmi sehingga kewaspadaan masih harus selalu dijaga.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu. Dirinya mengatakan status kedaruratan Covid-19 di Indonesia masih berlanjut, dan akan ada peninjauan kembali pada Mei 2023 sembari menunggu arahan lebih lanjut dari WHO.

Baca Juga: Jokowi Larang Buka Puasa Bersama, Gigin Beri Sindiran Menohok: Covid Hilang saat Nikahan Anak Presiden

Lebih dari itu, masyarakat juga diimbau untuk melakukan vaksin booster ke-2, ke-3 atau bahkan ke-4 jika memang belum dilakukan. Ini bertujuan guna memperkuat imunitas tubuh melawan Covid-19 

Jika dirasa memiliki gejala Covid-19 seperti pilek, pusing atau lebih buruk, demam dan kesulitan bernapas, ada baiknya segera melakukan antigen atau PCR untuk memastikan bahwa pasien terkena Covid-19 atau tidak, serta memastikan proses tracing masih berlangsung.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO