Menu


Jamaah di Masjid Al Aqsa Diserang, PM Palestina: Israel Tak Ingin Belajar dari Sejarah

Jamaah di Masjid Al Aqsa Diserang, PM Palestina: Israel Tak Ingin Belajar dari Sejarah

Kredit Foto: Unsplash/Ivan Louis

“Ketika polisi masuk, mereka dilempari batu dan ditembak kembang api dari dalam masjid," mengutip pernyataan pasukan Israel. 

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menyebut bahwa apa yang telah dilakukan Israel bakal memicu konflik yang semakin luas

"Israel tidak ingin belajar dari sejarah, bahwa Al-Aqsa adalah untuk Palestina, dan untuk semua orang Muslim di Arab. Penyerbuan mereka itu memicu revolusi, untuk Palestina melawan," kata Shtayyeh.

Wakil Direktur Wakaf Islam di Masjid Al-Aqsa Najeh Bkeirat mengatakan bahwa tindakan pasukan Israel minggu ini tampaknya sudah direncanakan.

"Pemerintah Israel tampaknya telah membuat keputusan untuk mengosongkan warga Palestina dari Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem," jelas Najeh Bkeirat.

"Mereka hanya menginginkan orang Yahudi di kota. Mereka tidak ingin warga Palestina dan Muslim di sini," tambahnya.

Sebagai informasi, bahwa serangan pasukan Israel terhadap jamaah Palestina, khususnya selama Ramadhan, kini seolah dianggap biasa. 

Tahun lalu, lebih dari 170 jamaah Palestina terluka dan lebih dari 300 ditangkap selama penggerebekan pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa.

Pada Mei 2021, ratusan jamaah Palestina terluka setelah pasukan Israel menyerbu kompleks tersebut. Pasukan Israel menyerang selama Ramadan. Mereka menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet, dan granat kejut.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.