- Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad (2010)
- Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura (2010)
- Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi (2010-2011)
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2013)
- Panglima TNI (2013-2015)
Setelah pensiun, Moeldoko pada akhirnya turut terjun ke politik layaknya anggota militer lainnya. Moeldoko pernah bergabung dengan Partai Hanura dari 2016 sampai 2018 sebelum akhirnya memilih bergerak melalui jalur independen.
Dan pada 2018 lalu, oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Moeldoko resmi diangkat menjadi KSP dan diproyeksi menjabat sampai masa jabatan Jokowi berakhir.
Baca Juga: Ini Respons Partai Demokrat Soal Bebasnya Anas Urbaningrum
Konflik dengan AHY
Ini bukan kali pertama Moeldoko terlibat masalah dengan AHY. Sebelumnya, Moeldoko pernah berselisih dengan AHY lantaran dalam waktu yang cukup berdekatan, keduanya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Ketika AHY terpilih menjadi Ketua Umum secara aklamasi dalam Kongres V di Jakarta, beberapa kader Partai Demokrat lain justru mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta yang memunculkan nama Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Pada akhirnya, Menko Polhukam Mahfud MD harus turun tangan dan menyatakan kalau AHY lah yang berhak menjabat jadi Ketua Umum Partai Demokrat berdasarkan AD/ART yang diserahkan tahun 2020. Namun, nampaknya usaha Moeldoko untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat belum menyerah pasca keluarnya PK untuk Partai Demokrat ini.
AHY menegaskan kalau mereka akan melawan Moeldoko secara maksimal atas usahanya untuk mengkudeta Partai Demokrat dari dirinya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan