"Penembakan yang diperintahkan terdakwa pada saksi-saksi tersebut mengarah ke tengah lapangan dekat gawang sebelah utara. Dan asap dari gas terdorong angin ke arah selatan hingga ke tengah lapangan," tegas Abu Achmad.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan merupakan salah satu catatan hitam sepak bola Indonesia, bahka dunia. Peristiwa ini berlangsung saat pertandingan antara tuan rumah Arema Malang melawan Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Terdakwa Kasus Tragedi Kanjuruhan Hanya Divonis 1 Tahun 6 Bulan, Alasannya Membuat Trauma
Tragedi ini dimulai saat peluit akhir pertandingan ditiupkan, para penonton yang merasa kecewa langsung turun ke lapangan. Namun, pihak kemanan pertandingan langsung menangani ini dengan menebakan gas air mata. Sontak saja penonton di tribun panik dan berhamburan. Setidaknya kurang lebih ada 135 orang yang meninggal dari kejadian ini.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO