Seorang santri yang berada di bangku kelas lima sekolah dasar (SD) harus dilarikan ke rumah sakit setelah terluka oleh temannya saat sedang bermain bola.
Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Pusvitasari yang menangani kasus tersebut mengatakan bahwa dugaan kekerasan itu terjadi pada Kamis (09/03/2023) lalu sekitar pukul 17.00 WIB.
“Dugaan kekerasan itu dialami GA, dilakukan pembacokan pelaku atas inisial NA,” kata Tika, Minggu (13/3).
Baca Juga: Anak SD di Blitar Dibacok Temannya Sendiri Saat Bermain Bola
Pelaku yang berusia 14 tahun tersebut melukai korban dengan celurit dan mengenai tangan korban. GA mengalami luka yang serius di bagian tangannya.
"Tangan korban luka robek, tepatnya di bagian tangan kanan. Saat ini, kami masih tangani kejadian ini," ujarnya.
Kepolisian terus mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu.
Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti keadaan itu. Ibu korban tak terima dengan keadaan yang menimpa anaknya, lalu melapor ke polisi.
Namun, informasi yang diterima, korban saling olok-olok dengan rekannya sehingga geram, lalu dia dipukuli. Penyebab olok-olokan itu hingga kini masih ditelusuri polisi. Untuk pelaku, masih dilakukan pendampingan rencana pemeriksaan.
Pelaku dijerat Pasal 76C Jo Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Aktivitas di pondok pesantren tersebut masih berlangsung dengan normal pascakejadian. Pihak pondok pesantren juga belum memberikan konfirmasi kejadian tersebut.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024