Menu


Sejarah Sibuk Merpati Airlines, Maskapai BUMN yang Bangkrut Dibubarkan Jokowi

Sejarah Sibuk Merpati Airlines, Maskapai BUMN yang Bangkrut Dibubarkan Jokowi

Kredit Foto: Ist.

Pemerintah mengizinkan Merpati membuka penerbangan jarak jauh, jarak menengah dan jarak dekat. Status perusahaan ini diubah menjadi persero setelah sebelumnya bernama PN Merpati Nusantara untuk penerbangan regional.

Merpati juga menjalin kerja sama dengan sejumlah maskapai asing, seperti Japan Air Lines, Qantas, Thai Airways International, Lufthansa, Olympic Airways, Trans Australia Airlines, dan China Airlines. Maskapai yang satu ini bahkan sempat menerima dua unit Twin Otter dari Pemerintah Kanada.

Pada 1978, pemerintah menyerahkan semua saham perusahaan Merpati Airlines ke Garuda Indonesia, dan nama perusahaan ini kemudian diubah menjadi PT Merpati Nusantara Airlines yang kemudian bekerja sama dengan sejumlah maskapai swasta untuk menyediakan penerbangan perintis.

Baca Juga: Ini 6 Alasan Pesawat Sriwijaya Air Jatuh 2 Tahun Lalu

Pemerintah menambahkan 14 unit NC-212 untuk Merpati dan maskapai ini kembali menerima hibah dari Pelita Air Service berupa dua unit pesawat terbang Hercules L-100. Kembali, Merpati lagi-lagi menerima sejumlah pesawat terbang yang sebelumnya dioperasikan Garuda Indonesia.

Rentang 1992 hingga 2006, Merpati mulai mengalami kesulitan keuangan karena banyaknya tipe pesawat yang dioperasikan. Akhirnya, maskapai ini menutup 40 rute perintis sehingga hanya melayani 28 rute perintis. 

Pesawat terbang BAe ATP milik Merpati kemudian diketahui tak layak terbaik sehingga dilarang terbang meski maskapai tetap harus membayar sewa. Kondisi keuangan Merpati makin buruk pada krisis 1997, semua sahamnya diambil kembali oleh pemerintah.

Pada 1999, Merpati diumumkan kembali mencatat laba operasi setelah melakukan sejumlah pembenahan.

Namun, hal itu tak bertahan lama karena sejumlah insiden yang dialami Merpati dan menewaskan banyak penumpangnya. Belum lagi, maskapai ini juga menunggak banyak utang ke Pertamina.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Semua Isinya Tewas, Ini Kronologinya

Pada 1 Februari 2014, Merpati Airlines resmi menangguhkan seluruh penerbangan karena masalah keuangan dari berbagai utang. Sekiranya, perlu Rp15 triliun bagi mereka untuk kembali pulih, menurut Dahlan Iskan, Menteri BUMN waktu itu.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman