Ia mengatakan terdapat tujuh jualan ACT yang biasa dipasarkan oleh lembaga tersebut.
"Komoditi jualan lembaga Filantropi "Aksi Cepat Tilep": 1. Airmata Yatim Piatu. 2. Bangunan Masjid Fiktif 3. Perang Suriah. 4. Korban Gempa. 5. Airmata Jalur Gaza 6. Pangan Gratis Pra Sejahtera. 7. Kurban Idul Adha Mau nambahin?," tulisnya pada akun Twitter @addfiq, dikutip Selasa, 5 Juli 2022.
Sebagaimana yang diketahui, polemik ACT telah sampai ke telinga Kementerian Sosial (Kemensos).
Pasalnya pihak Kemensos akan melakukan pemanggilan terhadap petinggi ACT untuk diminta keterangannya.
Komoditi jualan lembaga Filantropi "Aksi Cepat Tilep":
— baniSemar ® (@addfiq) July 4, 2022
1. Airmata Yatim Piatu.
2. Bangunan Masjid Fiktif
3. Perang Suriah.
4. Korban Gempa.
5. Airmata Jalur Gaza
6. Pangan Gratis Pra Sejahtera.
7. Kurban Idul Adha
Mau nambahin?
Endors by @hilmi28 pic.twitter.com/qECCGW5XPW
“Kementerian Sosial akan memanggil pimpinan ACT,” kata Sekjen Kemensos Harry Hikmat
Jika nanti, kata Harry, dalam proses pemeriksaan pihak Kemensos menemukan adanya indikasi penyelewengan dana ACT.
Maka Kemensos, lanjutnya akan membekukan atau mencabut izin usaha ACT alias tidak bisa beroperasi lagi.
“Ini mengacu pada ketentuan Pasal 19 huruf b, Menteri Sosial berwenang mencabut dan/atau membatalkan izin PUB yang telah dikeluarkan,” imbuhnya. []
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO