Menu


Sempat Ingin Damaikan Kadrun dan Cebong, Kenapa Surya Paloh Malah Sarankan Pilpres Tak Digelar?

Sempat Ingin Damaikan Kadrun dan Cebong, Kenapa Surya Paloh Malah Sarankan Pilpres Tak Digelar?

Kredit Foto: Dok Fraksi Partai NasDem

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kembali membuat pernyataan yang mengejutkan banyak pihak.

Setelah beberapa hari lalu menyatakan ingin menyatukan Cebong dan Kadrun di Pilpres 2024, kini Surya Paloh malah menyarankan tak ada pemilu.

Pernyataan Surya Paloh itu disampaikan saat ia meresmikan Kantor DPW NasDem Provinsi Aceh, di Banda Aceh, pada Senin (27/06/2022).

Surya Paloh memiliki alasan tersendiri kenapa ia menyarankan agar tak ada pemilu.

Menurutnya pemilu tak ada gunanya jika masyarakat Indonesia masih terpecah belah seperti saat ini.

"Saya katakan sebagai Ketua Umum NasDem untuk apa buat pemilu kalau banga ini harus terpecah. Lebih baik tak ada pemilu jika itu memberikan konsekuensi pada perpecahan bangsa ini," kata Surya Paloh dikutip Konten Jatim dari Antara, Selasa (28/06/2022).

Baca Juga: Gus Yahya Terseret ke Dalam Pertikaian Cak Imin vs Yenny Wahid, Ketua Umum PBNU Disebut-sebut Telah Dilecehkan Oleh Panglima Santri

Meski demikian, Surya Paloh tak memungkiri bahwa pemilu serentak 2024 telah terjadwal untuk dilaksanakan.

Sehingga hal itu membuatnya harus mengikuti pemilu dikarenakan amanat dari konstitusi.



Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam kontestasi harus menghormati, saling menjaga keutuhan serta merawat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

"Maka itu, kita perlu mengambil pelajaran dari Pemilu sebelumnya agar kualitas Pemilu ke depan ini jauh lebih baik dari apa yang sudah kita lalui," pesan Paloh.

Surya Paloh juga mengatakan bahwa di Pemilu 2019 perpecahan terjadi tidak hanya di kalangan masyarakat, melainkan hingga di lingkungan keluarga.

Baca Juga: Kasus Penistaan Agama yang Dilakukan Holywings Terdengar Sampai ke Negeri Arab, Anak Buah Amien Rais Akui Malu: Mereka Sangat Biadab!

Oleh karena itu, tambahnya, semua pihak harus memetik pelajaran dari apa yang sudah terjadi sebelumnya.

"Praktik polarisasi, pendiskreditan telah membawa ujaran yang tidak membesarkan hati, bahkan mengadu domba. Ini tidak boleh terulang," katanya.



Dia meminta semua pihak dapat memiliki misi dan tanggung jawab serupa, baik partai maupun peserta pemilu legislatif harus mendorong Pemilu lebih baik dan berkualitas.

"Bukan merasa hebat atau paling benar sendiri. Mari bersama membangun Indonesia lebih maju dan kuat," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.