Menu


4 Fakta Pembunuhan dan Mutilasi di Semarang yang Viral, Ternyata Ini Motifnya

4 Fakta Pembunuhan dan Mutilasi di Semarang yang Viral, Ternyata Ini Motifnya

Kredit Foto: Bowo Pribadi

Konten Jatim, Jakarta -

Ditemukannya mayat di depot air isi ulang di Tembalang, Semarang, menjadi sorotan publik dan menghebohkan warga sekitar. Pasalnya, mayat tersebut dimutilasi dan dicor semen.

Mayat seorang pemilik depot air isi ulang tersebut diduga dibunuh dan dimutilasi oleh karyawannya sendiri, yang juga mengecor potongan mayat yang berujung ditemukan pada Senin, 8 Mei itu.

Berikut sederet fakta terkait kasus ini, dirangkum Konten Jatim dari berbagai sumber:

Baca Juga: Viral Mutilasi dan Cor Jasad di Semarang, Ini Kronologinya Versi Pelaku

1. Motif

Terduga pelaku utama pembunuhan berencana dan mutilasi ini, Muhamad Husen (28) mengaku membunuh sang bos karena sakit hati dan dendam. Pasalnya, atasannya yang bernama Irwan Hutagalung itu disebutnya ringan tangan.

"Saya merasa sakit hati, sering dipukuli oleh korban," ungkap Husen menjawab pertanyaan Kapolrestabes Semarang, dalam konferensi pers di lobi Mapolrestabes Semarang, di Kota Semarang, Rabu siang seperti diwartakan Republika.

2. Kronologi penemuan

Baca Juga: Ini Kronologi Mutilasi Wanita Lebih Tua di Bekasi Jadi 7 Bagian

Penemuan mayat ini berawal saat pemilik ruko, Is (50) mencium bau busuk sejak Sabtu, 6 Mei. Ia pun sempat tak peduli dengan bau itu hingga akhirnya meminta salah satu karyawati depot air isi ulang itu membuka ruko karena lama tak bertemu Irwan, pada Senin, 8 Mei.

Betapa terkejut, keduanya malah mendapati Irwan tak lagi bernyawa dengan posisi mayat yang dicor di salah satu sudut ruangan dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.

3. Toko tutup 3 hari

Seorang warga, Nico, pun memberi keterangan bahwa depot Irwan sudah tak buka sejak Jumat. Namun, ia mengaku tak curiga karena sang korban bukanlah orang asli Semarang.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi, Pelaku dan Korban Sama Dilaporkan Hilang

"Saya gak curiga (toko tutup) karena pemilik bisnis bukan orang sini," ujar Nico kepada Suara.

4. Salah satu karyawan pulang kampung

Irwan Hutagalung diketahui mempunyai satu orang pegawai berinisial HN yang izin pulang kampung ke Banjarnegara setelah baru satu bulan bekerja.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait