Menu


Buntut Ucapan Cak Nun, PWNU Jatim: Firaun dan Haman Itu Tokoh Antagonis, Kurang Patut

Buntut Ucapan Cak Nun, PWNU Jatim: Firaun dan Haman Itu Tokoh Antagonis, Kurang Patut

Kredit Foto: CakNun.com

Jikalau memang pada waktu itu Emha Ainun Nadjib keceplosan, Abdussalam mengatakan hal itu sebagai hal yang wajar.

"Kalau keceplosan dan sudah meminta maaf kan ya artinya bisa dimaklumi, walaupun kalau ada yang kontroversial ya wajar," ungkapnya.

Meski begitu, lanjut KH Abdussalam, warga juga tetap harus menghormati pemimpinnya, walaupun pada waktu itu warga ingin memberikan kritikan pada pemimpinnya.

Baca Juga: Jokowi Disamakan seperti Firaun, Rudi S Kamri: Omongannya Nyeleneh, Tak Lagi Jadi Panutan

"Bahwa, pemerintah yang sah itu harus dihormati, tentu harus ditaati, kita sebagai rakyat juga punya hak untuk melontarkan kritik," katanya.

"Akan tetapi bagaimana solusi dan kritik itu bisa dilakukan dengan beretika, kita punya hak melakukan kritik, akan tetapi bagaimana solusi dan kritik itu bisa dilakukan dengan etika, apa lagi pada seorang pemimpin pemerintahan," ucapnya.

Dalam hal ini, dalam internal kiai di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, bahwa para kiai ataupun ulama sudah terbiasa kritis dalam suatu hal yang terjadi di negara.

Baca Juga: Tanggapi soal 'Firaun', Denny Siregar: Hanya di Jaman Jokowi, Seorang Cak Nun sampai 'Kesambet'

"Di internal Kiai itu hal itu wajar, tetapi karena dikatakan aliran darah, internal para Kiai sejak dulu dengan adanya NU itu menunjukan kritisnya nalar para ulama," katanya.

"Dan sudah terbiasa mengkoreksi antara pernyataan satu dengan yang lain, tapi tentu sangat proposional dalam bersolusi dan beretika," ujarnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.