Permasalahan ini sudah dianggap mengakar sejak sekian lama, menyebabkan masalah PSSI tidak pernah berubah meskipun sudah berkali-kali berganti Ketua Umum. Poin-poin tersebut semakin terlihat pasca Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Adalah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang menyebutkan letak permasalahan PSSI. Dalam laporan yang dipublikasikan beberapa minggu pasca Tragedi Kanjuruhan, 2 masalah tersebut dapat dikatakan menjadi sumber utama dari masalah-masalah lain yang mengakar dalam asosiasi PSSI.
Baca Juga: Profil La Nyalla Mattalitti, Calon Ketua PSSI Yang Diragukan Masyarakat
Dari waktu ke waktu, PSSI nampak tidak pernah memikirkan secara baik-baik mengenai segala macam permasalahan sepak bola di Indonesia. Justru, terlihat bahwa PSSI malah lebih fokus untuk menggunakan posisi mereka untuk kepentingan lain di luar sepak bola.
Berbagai masalah mulai dari korupsi, kericuhan suporter, sampai adanya dualisme PSSI yang menyebabkan pembekuan di sepak bola Indonesia tidak berdampak apapun dalam memperbaiki masalah-masalah fundamental PSSI.
Baca Juga: Apa Penyebab Kerusuhan Maut PT GNI di Sulteng? Diduga Karena TKA Tiongkok
Dengan demikian, cukup dimaklumi jika masyarakat tidak terlihat tertarik untuk mengikuti saga Ketua Umum PSSI yang terbaru, mengingat kepercayaan mereka kian menipis terhadap asosiasi tersebut.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO