Menu


Konsep Toleransi Beragama yang Sesungguhnya, Cak Nun: Harus Ada Perbedaan, Kalau Sama Ya Buat Apa?

Konsep Toleransi Beragama yang Sesungguhnya, Cak Nun: Harus Ada Perbedaan, Kalau Sama Ya Buat Apa?

Kredit Foto: Istimewa

Sehingga, dari kasus tersebut, Cak Nun bermaksud untuk menerangkan bahwa toleransi memang diperlukan untuk menghadapi perbedaan. Embel-embel ‘semua agama adalah sama’ menurut Cak Nun adalah kesalahan besar.

“Jadi kalau kamu suka makanan itu ya tidak perlu toleransi, kalau Islam dan selain Islam itu sama ya tidak usah toleransi,” kata Cak Nun.

Baca Juga: Survei LSN: Ganjar dan Anies Kalah di Jabar, Prabowo Paling Unggul

“Toleransi adalah meskipun kamu tidak setuju dan kamu menyalahkan, kamu tetap rukun satu sama lain sebagai manusia,” lanjutnya.

Hal itu karena, setiap orang tidak memiliki paksaan dalam beragama. Mau apapun agamanya, selagi tidak melakukan larangan yang bersifat manusiawi, maka mereka bebas untuk memilih keyakinannya.

“Karena setiap orang terikat ‘La Ikraha Fiddin’ tidak ada paksaan dalam beragama, mau beragama Islam, Kristen, Kafir, asal jangan melakukan tiga hal yaitu mencuri barang orang lain, mengejek martabat orang lain, dan membunuh orang lain,” beber Cak Nun.

Baca Juga: Lewat Tarot, Denny Darko Ungkap Alasan Megawati Tak Umumkan Capres saat HUT PDIP

“Asal tiga hal itu tidak dilakukan ya tidak apa-apa, toleransi itu justru lahir karena ada perbedaan, kalau semua agama sama ya buat apa ada toleransi?,” tandasnya.

Tampilkan Semua Halaman