Pegiat media sosial, Muhammad Ali Ridho atau Babeh Aldo mengkritik soal wacana penerapan kebijakan jalan berbayar ERP (electronic road pricing) di sejumlah ruas jalan di DKI Jakarta.
Seperti diketahui, ERP adalah penerapan jalan berbayar berbasis elektronik untuk mengurai kemacetan, di mana pemerintah menarik biaya dari pengendara ketika melewati jalanan di mana sistem diterapkan.
Babeh Aldo heran dengan wacana diberlakukannya kebijakan tersebut.
Baca Juga: Jalan Berbayar ERP Bakal Diterapkan di Jakarta, Babeh Aldo Beri Kalimat Sindiran Begini
"Jalan berbayar di Jakarta, aturan apa sih ini?" tanyanya dalam kanal YouTube BABEH ALDO AJE135, dikutip Konten Jatim pada Jumat (13/1/2023).
Ia lantas memberikan kalimat bernada sarkasme, bahwa kebijakan itu sangatlah "keren", karena pengguna jalan harus bayar untuk melewati ruas jalan tertentu.
"Wah keren ya sistemnya ya. Lama-lama kentut bayar. Jangan sampe nafas bayar," tambahnya.
Lebih lanjut, dia memberi kalimat satire, bahwa rakyat harus "bekerja keras" buat pejabat, dan "jangan manja" dengan adanya kebijakan yang akan diberlakukan tersebut.
"Ladang bisnis yang enak emang. Keren keren. Itu menambah pendapatan guys. Yang dibebani siapa? Ya rakyat lah siapa lagi. Masa rakyat ga mau bekerja keras buat pejabat sih? Jadi rakyat itu yang bekerja keras buat pejabat dong. Jangan manja," ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga menyebut, jika kebijakan itu diberlakukan, maka itu hanya akan menciptakan kemacetan dan penumpukan kendaraan di luar ruas jalan ERP tersebut.
"Kalau gue kalau jalan-jalan itu yang tadi disebutkan ruas jalan tertentu, maka akan terjadi penumpukan di luar ruas jalan itu yang pasti. Ya macet juga jadinya. Yang di luar ruas jalan yang disebutkan tadi, itu bisa jadi macet banget ya," ungkapnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan