Jenis Hadits Dhaif
- Mursal: Hadits yang disebutkan oleh Tabi'in langsung dari Rasulullah SAW tanpa menyebutkan siapa sahabat yang melihat atau mendengar langsung dari Rasul.
- Mu'dhal: Hadits yang dalam sanadnya ada dua orang rawi atau lebih yang tidak dicantumkan secara berurut.
- Munqathi: Semua hadits yang sanadnya tidak bersambung tanpa melihat letak dan keadaan putusnya sanad. Setiap hadits Mu'dhal adalah Munqathi, tetapi tidak sebaliknya.
- Mudallas: Seseorang yang meriwayatkan hadits dari perawi fulan sementara hadits tersebut tidak didengar langsung dari perawi fulan tersebut.
- Mudhtharib: Hadits yang diriwayatkan melalui banyak jalur dan sama-sama kuat, masing-masingnya dengan lafal berlainan atau bertentangan.
- Syadz: Hadits yang berlawanan dengan riwayat dari orang-orang terpercaya, atau didefinisikan sebagai hadits yang hanya diriwayatkan melalui satu jalur namun perawinya tersebut kurang terpercaya.
- Munkar: Hadits yang diriwayatkan oleh perawi kategori lemah yang menyelisihi periwayatan rawi-rawi yang terpercaya.
- Matruk: Hadits yang di dalam sanadnya ada perawi yang tertuduh berdusta.
- Maudhu: Hadits yang dipalsukan atas nama Nabi, di dalam perawinya ada rawi yang diketahui sering melakukan kedustaan dan pemalsuan.
- Bathil: Sejenis Hadits palsu yang menyelisihi prinsip-prinsip syariah.
- Mudraj: Perkataan yang diucapkan oleh selain Nabi yang ditulis bergandengan dengan Hadits Nabi. Sehingga dapat dikira sebagai bagian dari hadits.
Baca Juga: Legendaris! Ini 9 Masakan Khas Jawa Timur yang Selalu Dicari-Cari