Tradisi demokrasinya tak lazim, lantaran kata Refly, partai tersebut dipersonifikasi alias hanya bergantung pada tokoh tertentu untuk pengambilan keputusannya.
"Saya tidak mengatakan keliru, tetapi tidak lazim," ungkapnya.
"Kenapa? Karena partai itu dipersonalisasi, dipersonifikasi padahal yang namanya partai itu cirinya demokrasi. Demokrasi itu pemerintahan oleh rakyat," terangnya.
Menurut Refly, apabila tradisi demokrasi PDIP berjalan baik, maka pengambilan keputusan diserahkan kepada kader dari partai tersebut.
"Yang berkuasa itu mestinya members of political party. Apalagi nama partainya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tapi ya apa boleh buat," tandasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO