Kronologi Mardani H. Maming atau lebih dikenal dengan Mardani Maming yang terjerat kasus suap terbilang cukup panjang. Menyadur beberapa sumber berbeda pada Selasa (10/1/2023), Mardani Maming dikabarkan menerima gratifikasi pada tahun 2011 silam.
Saat itu, Mardani Maming masih menjabat sebagai Bupati Tanah Bambu, Kalimantan Selatan. Dirinya diketahui menerima suap setidaknya sebesar Rp. 118 miliar dari perusahaan tambang bernama PT Prolindo Cipta Nusantara (PCN).
Baca Juga: Profil Mardani Maming, Ketua HIPMI Mantan Bupati Yang Terjerat Korupsi
Uang suap tersebut diterimanya dalam rangka memuluskan pembangunan usaha tambang milik PCN. Dan pada saat itu, telah dibentuk Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 296 tahun 2011 tentang persetujuan pengalihan izin usaha pertambangan IUP OP dari PT Bangun Karya Pratama Lestari (BKPL) kepada PT PCN.
Namun, barulah pada April 2022 Mardani Maming dijadikan sebagai salah satu tersangka kasus penerimaan suap tersebut. Saat itu, sosok yang masih menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini membantah kalau dirinya pernah terlibat kasus suap perusahaan tambang.
Baca Juga: Bedah Infografis: Januari 2023 Jadi Puncak Hujan Jawa Timur
Juni 2022, Mardani Maming sempat dilarang untuk berpergian ke luar negeri guna meneliti lebih lanjut dan mengumpulkan bukti kasus suap yang dia lakukan sedekade silam. Sampai akhir Juni 2022, diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa setidaknya 9 saksi untuk membuktikan keterlibatan Mardani Maming dalam kasus ini.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO