Menu


4 Fakta Buntut Kasus Penculikan Anak di Jakpus: Pelaku Sayang, Korban Punya Luka

4 Fakta Buntut Kasus Penculikan Anak di Jakpus: Pelaku Sayang, Korban Punya Luka

Kredit Foto: Republika

3. Kronologi Pencarian, Pelaku Punya 4 Nama

Dijabarkan Kapolres Jakpus Kombes Pol Komarudin melalui konferensi pers, laporan berawal pada tanggal 7 Desember 2022, di hari kejadian. Pada 9 Desember 2022, orang tua MA melapor bahwa anaknya belum kembali dan menjabarkan ciri-cirinya. Sesuai prosedur, informasi tersebut disebarkan ke seluruh jajaran oleh operator Polri.

Pada 12 Desember, ditemukan video CCTV yang memperliharkan korban dibawa seorang laki-laki dengan memakai bajaj. Seluruh penyelidikan pun baru bermula di sana terkait identifikasi terduga yang merupakan pengumpul barang bekas dengan ciri-ciri membawa gerobak khusus dengan kipas di ban dan sepeda pendorong.

Dari orang tua korban, nama pelaku adalah Yudi. Namun, pengumpul barang bekas mengenal pelaku dengan nama Herman. 

Berdasarkan informasi dari kelompok-kelompok pengumpul barang bekas, orang yang mirip dengan sosok di video CCTV pernah ditangkap karena dugaan kasus penggelapan motor, di RW 5 Pademangan. Lokasi terkait pun didatangi dan polisi mendapat dokumentasi identitas bernama Iwan Sumarno, alamat Kampung Rorotan.

Polisi juga mendalami keluarga dan kenalan pelaku yang mengenal Iwan dengan nama baru, yakni Jacky. Adapun, pencarian dipersempit dan saksi serta orang tua korban memberikan bukti bahwa Iwan-lah yang benar membawa MA.

Surat DPO pun diterbitkan hingga polisi mendapatkan informasi keberadaan pelaku di sekitar Tangerang pada 30 Desember 2022. Pada pukul 21:30, tim yang siaga di sekitar lokasi pun menangkap pelaku, dan menemukan korban di dalam gerobak yang dibawanya. Pelaku kemudian dibawa ke Mabes Jakarta Pusat, sedangkan korban dibawa ke RS Kramat Jati untuk pemeriksaan kesehatan psikis dan fisik.

4. Kondisi Korban Usai Diculik, Ada Luka

Ditemukan luka fisik pada MA yang merupakan perempuan, menurut Tim dokter RS Polri Kramat Jati. Luka kekerasan tersebut diterangkan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Asep Hendradiana, ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan awal di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

"Dinyatakan memang sempat ada perlakuan seperti dipukul, seperti disampaikan penyidik," kata Asep, Selasa, seperti dilansir dari Antara. Ia juga menyebut pemeriksaan dilakukan baik oleh dokter spesialis anak RS Bhayangkara dan dokter psikiatri forensik dan pendalaman serta pendampingan psikologi forensik.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman