SYL sempat berpindah partai politik dari Partai Golkar menuju PDI Perjuangan (PDIP) pada 2007 lalu. Bersama PDIP, dirinya berhasil menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan pasca masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan berakhir.
Di Sulawesi Selatan, SYL menjabat sebagai gubernur selama 2 periode, yakni dari tahun 2008 sampai tahun 2018. Sempat ada masa di mana SYL kembali berganti parpol dari PDIP ke Partai Golkar. Ini terjadi pada tahun 2009, setahun setelah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.
Setelah masa jabatannya berakhir, Syahrul Yasin Limpo kembali berpindah parpol, kali ini menuju ke Partai NasDem pada 2018 lalu. Setahun berselang, bersama Partai NasDem, dirinya dilantik Jokowi menjadi Mentan.
Jadi Tersangka Korupsi
Dijelaskan oleh Kepala Bagian Penerangan KPK, Ali Fikri kalau SYL akan menjalankan pemeriksaan pada Jumat ini. KPK juga disebut sudah mengirimkan 3 surat panggilan terhadap SYL untuk segera menjalankan pemeriksaan.
Meskipun sudah mendapat panggilan KPK, nyatanya SYL justru memilih untuk pergi ke luar negeri. Spesifiknya, SYL pergi ke India untuk menghadiri Pertemuan Menteri Pertanian G20. Dengan demikian, SYL tidak bisa menjalankan pemeriksaan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Soal Isu Dirinya Jadi Tersangka Korupsi, Ini Komentar Syahrul Yasin Limpo
KPK sendiri meminta SYL untuk melakukan pemeriksaan pada Senin (19/6/2023). Namun, SYL berharap KPK mau mengundur jadwal menjadi akhir Juni, tepatnya pada 27 Juni 2023. Dirinya berjanji untuk tetap kooperatif ketika melangsungkan pemeriksaan.
Sebelum SYL, KPK sendiri mengungkapkan kalau mereka sudah mengusut puluhan orang dalam korupsi yang terjadi di tubuh Kementan. Dari puluhan orang tersebut, nama-nama ini pada akhirnya bermuara ke sosok Mentan itu sendiri.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024