Menu


Deretan Kontroversi Kereta Cepat Jakarta Bandung Yang Mengherankan

Deretan Kontroversi Kereta Cepat Jakarta Bandung Yang Mengherankan

Kredit Foto: Antara

Konten Jatim, Depok -

Berbagai macam kontroversi Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau lebih sering disingkat KCJB kerap menghiasi media di Indonesia. Sejak pembangunannya pada awal tahun 2016 silam, proyek ini diketahui tidak pernah berjalan dengan mulus.

Selalu ada hambatan serta kontroversi yang menyelimuti proyek yang dipegang oleh Perusahaan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) ini. Berikut sejumlah kontroversi yang pernah menimpa proyek KCJB dihimpun dari beberapa sumber berbeda pada Selasa (20/12/2022):

Baca Juga: Profil KCIC, Perusahaan di Balik Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kontroversi Kereta Cepat Jakarta Bandung

1. Proyek Yang Mubazir

Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengkritik bahwa proyek KCJB ini sebenarnya merupakan proyek mubazir. Dirinya menganggap jarak dari Jakarta ke Bandung tidak memerlukan kereta cepat dan cukup memakai sarana kereta dari Kereta Api Indonesia (KAI) saja.

Lebih lanjut, Ignasisus Jonan mengatakan kalau jika memang ingin membangun kereta cepat, lebih baik memakai rute yang lebih jauh, seperti dari Jakarta ke Surabaya. Meskipun demikian, Kemenhub tidak melarang pembangunan proyek dengan catatan seluruh persyaratan proyek bisa dipenuhi.

Baca Juga: Kenapa Dibangun Kereta Cepat Jakarta Bandung?

2. Biaya Yang Terus Membengkak

Estimasi biaya KCJB pada awalnya "hanya mencapai" USD 6,1 miliar. atau sekitar Rp. 90 triliun. Namun, estimasi biaya yang harus digunakan membengkak menjadi sekitar USD 8,9 miliar atau sekitar Rp. 139 triliun per tahun 2020, meskipun akhirnya bisa ditekan menjadi USD 8 miliar atau sekitar Rp. 117 triliun.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman