Menu


Program ‘Timbangan Tebu’ Terbukti Berhasil Dongkrak Produksi Gula di Jawa Timur

Program ‘Timbangan Tebu’ Terbukti Berhasil Dongkrak Produksi Gula di Jawa Timur

Kredit Foto: Republika

"Dimana program ini juga  mendorong terbentuknya pendekatan klasterisasi Pabrik Gula (PG) menjadi 6 klaster antara lain Klaster Madiun, Klaster Mojokerto, Klaster Malang, Klaster Kediri, Klaster Probolinggo, dan Klaster Situbondo," imbuhnya.

Dengan pendekatan klasterisasi PG, Heru menambahkan, diharapkan lalu lintas pengiriman tebu dapat lebih efektif dan efisien sehingga tidak mengurangi potensi rendemen akibat waktu perjalanan yang terlalu lama dan tebu sesuai dengan kategori Manis, Bersih dan Segar (MBS).

Baca Juga: Profil Toni Harmanto, Kapolda Jatim Pengganti Tedi Minahasa Yang Kontroversial

Sebagai informasi, dengan adanya integrasi berbasis klaster, komitmen Pabrik Gula dalam menggiling tebu di wilayah klaster semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan produksi tebu di tahun 2020 sebesar 13,8 juta ton meningkat di tahun 2021 menjadi 14,7 juta ton. Rendemen pun meningkat dari 7,15% menjadi 7,35%.

"Pada tahun 2022 ini proses produksi masih berlangsung. Berdasarkan prognosa tengah giling tahun 2022, produksi tebu diprediksi akan meningkat menjadi 16,7 juta ton dengan rendemen 7,17%. Angka tersebut masih dinamis hingga akhir musim giling," ujar Heru.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman