Namun, perlu diketahui bahwa ritual terus menerus berevolusi. Ini bisa menyebabkan apa yang manusia percaya dahulu belum tentu berlaku di masa sekarang.
Hal ini berlaku juga untuk pesugihan. Masyarakat modern tidak lagi mempercayai pesugihan karena ada "ritual" lain yang dianggap lebih efektif untuk mendapatkan kekayaan dibandingkan dengan melakukan pesugihan. "Ritual" yang dimaksud di sini adalah "bekerja".
Baca Juga: Kabupaten Sidoarjo, Saksi Sejarah Mengalirnya Lumpur Panas Yang Tak Kunjung Berhenti
Benar bahwa bekerja tidak memberikan kekayaan secara instan. Namun, seperti halnya ritual yang bertujuan memberi rasa aman dan nyaman, masyarakat modern lebih memilih untuk bekerja, sesuatu yang lebih jelas dan pasti dibandingkan dengan pesugihan. Ritual pesugihan tidak membawa rasa aman dan nyaman untuk mereka.
Manusia juga cenderung merasa takut untuk mencoba hal baru, karena mereka tidak mengetahui dampak atau konsekuensi jika mereka menjalankan hal baru ini.
Baca Juga: Deretan Julukan Kabupaten Sidoarjo, dari Kota Udang sampai Kota Lumpur
Dan alasan terakhir adalah, orientasi manusia modern tidak lagi bertumpu kepada kekayaan. Tidak sedikit dari mereka yang merasa aman dan nyaman dengan hal lain seperti keluarga dan kerabat, sehingga mereka memilih melakukan "ritual" lain untuk mencapai hal tersebut. Seperti menikah misalnya untuk memiliki keluarga.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
