Wacana terkait penundaan pemilihan umum (pemilu) 2024 kembali bergulir setelah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo atau Bamsoet membuat pernyataan kontroversial terkait topik pemilu serta survey kepuasan masyarakat.
Melansir Fajar.co.id, alasan sehingga menggulirkan kembali wacana penundaan pemilu 2024, adalah alasna ketidakpastian sosial. Selain itu, hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin, mengalami peningkatan.
Baca Juga: Bambang Soesatyo Sindir Jokowi, Partai Demokrat: Tingkah LakuPenumpang Gelap Reformasi
Berdasarkan data Lembaga Poltracking Indonesia pada November 2022, sebanyak 73,2 persen responden survei Poltracking merasa puas terhadap kinerja pemerintah era Jokowi-Maruf Amin.
"Apakah ini berkorelasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin semua?" ungkap Bamsoet menanggapi survey tersebut.
Baca Juga: Pengamat: Surya Paloh Ingin Jaga Jarak dengan Jokowi
Merespons hal itu, anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyentil Bamsoet karena berani mengangkat adanya wacana penundaan Pemilu 2024 seperti yang digulirkan politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu. Dirinya meminta semua pihak menghentikan wacana penundaan Pemilu 2024, sebab aksi tersebut inkonstitusional.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024