Maka, pengelolaan itu nantinya akan diserahkan pada Kementerian Agama (Kemenag).
“Saya membereskan yang di luarnya, PKL, parkir liar, macet, soalnya untuk maintenance gede banget, enggak bisa kalau hanya mengandalkan APBD,” katanya kepada wartawan 8 November lalu.
Saat ditanya lebih lanjut soal besaran biaya, ia tak menyebut angka pasti. Namun, ia menyebut pengelolaan masjid megah itu bakal disamakan dengan pengelolaan Masjid Istiqlal di Jakarta.
“Nanti pak menteri memberikan arahan khusus kepada kami, satu hari sebelum peresmian masjid akan dikukuhkan untuk imam besar serta pengelolaannya,” paparnya.
Baca Juga: Digadang-gadang Bisa Jadi Cawapres Anies, Respons GibranRakabuming di Luar Dugaan!
Diketahui, sebelumnya Menag Yaqut juga membeberkan pengelolaan Masjid Sheikh Zayed akan diserahkan kepada Kemenag sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
“Ini sudah kami pikirkan bersamaan dengan tata kelola masjid. Waktu saya dipanggil presiden dan beliau menanyakan soal pengelolaan Masjid Sheikh Zayed. Kami meminta pengelolaannya di Kemenag agar secara ideologi lebih terjaga,” ujarnya melalui laman resmi Kemenag, 29 September silam.
Menyoal pembiayaan masjid oleh UEA, nantinya akan dibahas saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Di Bali pada bulan ini, November 2022.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
