Menu


Sosok Ini Dinilai Lebih Berpotensi Nyalon Sendiri daripada Jadi Cawapresnya Ganjar

Sosok Ini Dinilai Lebih Berpotensi Nyalon Sendiri daripada Jadi Cawapresnya Ganjar

Kredit Foto: KPU

“Saya merasa bahwa Golkar punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka partai yang otonom, maka terbuka kesempatan untuk menilai satu pihak menilai pihak yang lain,” ujarnya.

Sebagai partai yang otonom, lanjut Rocky, kendati harus menerima adanya kemungkinan risiko ke depan, Golkar harus tetap percaya diri atas pencalonan ketua umum partainya.

Terlebih keputusan tersebut telah didiskukan dalam musyawarah nasional (munas) partai. Sehingga, amanat untuk menerapkan tugas tersebut tentu harus dijalankan sebagaimana mestinya.

“Jadi harus mau terima risiko entah nanti pakai jaket oranye atau nggak ya tapi dia musti kasih tau kalau dia punya institusi tertinggi yaitu munas, munas putuskan dia, kenapa harus minta izin presiden?,” ujar Rocky.

Baca Juga: 2 Partai Paling Dungu versi Rocky Gerung, Ternyata Bukan PDIP dan PSI

“bukan jilat menjilat yang kita tunjukkan untuk generasi sekarang,” imbuhnya.

Tradisi jilat menjilat seperti yang dimaksud Rocky justru Ia tujukan untuk dua partai lainnya yang satu koalisi dengan Golkar, mereka adalah PAN dan PPP.

“Yang penting dalam proses buying time, tidak ada semacam jilat menjilat atau bujuk membujuk, dan itu saya kira terjadi pada PAN dan PPP. dan itu saya kira menunjukkan mereka bahwa partai ini harusnya pulang dan bubar aja,” katanya.

Menurut Rocky, kedua partai itu masih terus mencari aman dengan bergantung pada Presiden Jokowi. Sehingga, hal itu membuat keduanya tampak tak mandiri dan tak memiliki kewibawaan sebagai partai politik.

“Mana ada partai yang menjilat presiden? mentang-mentang kecil mulai lakukan hal-hal yang dangkal,” ucapnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman