Menu


Sosok Ini Dinilai Lebih Berpotensi Nyalon Sendiri daripada Jadi Cawapresnya Ganjar

Sosok Ini Dinilai Lebih Berpotensi Nyalon Sendiri daripada Jadi Cawapresnya Ganjar

Kredit Foto: KPU

Konten Jatim, Surabaya -

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Partai Golongan Karya (Golkar) lebih punya harga diri jika dibandingkan dengan dua kawan sekoalisinya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurutnya, Golkar memiliki pengalaman manuver dan mampu melihat keadaan ke depan secara rasional.

“Jadi Golkar ini teruji sebagai partai modern, dan kadang ya sedikit ngeyel atau feodal, tapi fraksi dalam Golkar itu orang-orang yang perspektif lah itu,” ujar Rocky saat berbincang bersama Jurnalis Senior Hersubeno Arief di kanal YouTube miliknya, Minggu (6/11/2022).

Baca Juga: Ada yang Aneh dari Aksi Sahabat Ganjar dari Bumi Sunda Ini, Coba Perhatikan Baik-baik

Hal itu dikatakan Rocky setelah akhirnya dalam pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Makassar baru-baru ini, Golkar mantap menegaskan bahwa Airlangga Hartarto adalah calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Karena itu, Rocky merasa jika Golkar memang sudah seharusnya berkesempatan untuk menunjukkan diri bahwa mereka merupakan partai yang otonom.

“Saya merasa bahwa Golkar punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka partai yang otonom, maka terbuka kesempatan untuk menilai satu pihak menilai pihak yang lain,” ujarnya.

Sebagai partai yang otonom, lanjut Rocky, kendati harus menerima adanya kemungkinan risiko ke depan, Golkar harus tetap percaya diri atas pencalonan ketua umum partainya.

Terlebih keputusan tersebut telah didiskukan dalam musyawarah nasional (munas) partai. Sehingga, amanat untuk menerapkan tugas tersebut tentu harus dijalankan sebagaimana mestinya.

“Jadi harus mau terima risiko entah nanti pakai jaket oranye atau nggak ya tapi dia musti kasih tau kalau dia punya institusi tertinggi yaitu munas, munas putuskan dia, kenapa harus minta izin presiden?,” ujar Rocky.

Baca Juga: 2 Partai Paling Dungu versi Rocky Gerung, Ternyata Bukan PDIP dan PSI

“bukan jilat menjilat yang kita tunjukkan untuk generasi sekarang,” imbuhnya.

Tradisi jilat menjilat seperti yang dimaksud Rocky justru Ia tujukan untuk dua partai lainnya yang satu koalisi dengan Golkar, mereka adalah PAN dan PPP.

“Yang penting dalam proses buying time, tidak ada semacam jilat menjilat atau bujuk membujuk, dan itu saya kira terjadi pada PAN dan PPP. dan itu saya kira menunjukkan mereka bahwa partai ini harusnya pulang dan bubar aja,” katanya.

Menurut Rocky, kedua partai itu masih terus mencari aman dengan bergantung pada Presiden Jokowi. Sehingga, hal itu membuat keduanya tampak tak mandiri dan tak memiliki kewibawaan sebagai partai politik.

“Mana ada partai yang menjilat presiden? mentang-mentang kecil mulai lakukan hal-hal yang dangkal,” ucapnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO