Pertimbangkan Dua Poin Ini Sebelum Berkomentar
Ahli psikologi klinis itu menjelaskan bahwa ada dua poin penting yang harus netizen pertimbangkan ketika hendak menyampaikan kritik.
Pertama, para atlet membutuhkan sudut pandang orang ketiga untuk menjadi kritik atau masukan. Kedua, mereka membutuhkan ruang untuk mendapatkan pengalaman keberhasilan.
Dalam hal ini, Afif mengimbau netizen untuk memberikan kritik yang sifatnya solutif dan konstruktif. Kritik sangat penting untuk mendorong para atlet mencapai pengalaman keberhasilan mereka di usia muda.
Selain itu, mereka juga harus diberi ruang dan kesempatan yang luas untuk berproses. Dengan begitu, para atlet bisa menikmati proses jatuh bangun berkarier di dunia sepak bola.
“Pengalaman keberhasilan ini bukan selalu soal medali, trofi, ataupun title juara. Pengalaman keberhasilan di sini adalah mereka bisa disiplin ketika latihan, mengelola konflik dalam kelompok, berkomunikasi dengan baik dalam tim, mengelola ketenangan. Itu semua adalah pengalaman keberhasilan,” ujar pria kelahiran Pasuruan itu.
“Mereka juga tidak anti kritik. Setiap hari, mereka juga mendapatkan kritik dari cara mereka berlatih. Mereka akan berkembang seiring dengan kritik itu. Tapi apa yang berbeda? Kritik semuanya berdasar pada tim. Semuanya terukur karena data, parameter, dan seterusnya,” sambungnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024