Menu


Pesan Terakhir dalam Surat Wasiat yang Ditinggalkan Mahasiswi Kedokteran Unair di Sidoarjo

Pesan Terakhir dalam Surat Wasiat yang Ditinggalkan Mahasiswi Kedokteran Unair di Sidoarjo

Kredit Foto: Pixabay/Soumen82Hazra

Konten Jatim, Sidoarjo -

CA, mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair), yang ditemukan tewas dalam mobilnya diduga meninggalkan surat wasiat.

Surat itu ditulis tangan oleh korban dalam secarik kertas. Terdapat pesan yang ditujukan kepada orang tua, sahabat, dan pamannya dalam bahasa Inggris.

Kanit Reskrim Polsek Waru AKP Ahmad Yani mengatakan, korban ditemukan tanpa adanya bukti-bukti tindak kekerasan.

Soal dugaan bunuh diri mencuat, namun Ahmad Yani menegaskan hal tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.

“Intinya tidak ditemukan bekas kekerasan pada tubuh korban. Kalau soal hasil autopsi nanti disampaikan Pak Kasat (Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo),” ujarnya, menerangkan.

Inilah surat yang ditulis tangan oleh wanita 21 tahun itu, yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, seperti dikutip oleh Konten Jatim.

Untuk Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidupku. Sekarang beginilah caraku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tidak melihat masa depanku sendiri. 

Aku tahu seberapa besar kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu.

Maaf aku tidak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tidak bisa melindungimu.

Untuk Adik-Kakakku

Aku berharap kalian tidak pernah berakhir sepertiku. Kalian mungkin melihatku sebagai anak yang cerdas. Aku tidak sepintar itu.

Aku adalah orang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia yang sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu.

Dunia ini kejam. Ingat itu.

Aku mencintai kalian. Tapi aku tidak bisa bertahan sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tidak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di situ.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman