Menu


BPS Rilis Inflasi Jawa Timur Capai 3,25 Persen, Lihat Perbandingan dengan Jakarta, Jateng, Jabar

BPS Rilis Inflasi Jawa Timur Capai 3,25 Persen, Lihat Perbandingan dengan Jakarta, Jateng, Jabar

Kredit Foto: Laman Bappeda Litbang Surabaya

Konten Jatim, Surabaya -

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis laporan inflasi dari tahun ke tahun (year on year/yoy) pada Oktober 2023 mencapai 3,25 persen.

Tingkat inflasi month to month (m2m) gabungan delapan kota di Jawa Timur pada bulan Oktober 2023 sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,89.

Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim Umar Sjaifuddin mengatakan, pada level kota, inflasi yoy Oktober 2023 tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,29 persen dengan IHK sebesar 118,94.

Surabaya sebesar 3,35 persen di peringkat kedua, dan Probolinggo sebesar 3,24 persen di nomor ketiga.

Selanjutnya ada Jember sebesar 3,18 persen, Banyuwangi sebesar 3,03 persen, Kediri sebesar 2,97 persen, Malang sebesar 2,65 persen.

Mengacu data serupa, inflasi terendah terjadi di Madiun sebesar 2,41 persen dengan IHK sebesar 114,45.

Adapun tingkat inflasi yoy Oktober 2023 untuk komponen energi sebesar 0,25 persen, secara m-to-m mengalami inflasi sebesar 0,61 persen.

Sementara itu, tingkat inflasi yoy Oktober 2023 komponen bahan makanan sebesar 7,56 persen, secara m2m mengalami inflasi sebesar 0,43 persen. 

Jika disandingkan dengan data inflasi nasional dan antarprovinsi, daerah yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu lebih tinggi dibanding rerata nasional sebesar 2,56 persen.

Hasilnya, inflasi Jatim juga lebih tinggi dibanding dengan Jawa Tengah yang sebesar 2,81 persen dan Jawa Barat yang sebesar 2,58 persen.

Tak hanya itu, inflasi Jatim juga lebih tinggi dibanding DKI Jakarta yang hanya 2,08 persen.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO