Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Malang mulai melakukan antisipasi bahaya bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di sejumlah titik, jelang musim penghujan.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan tiba pada akhir November mendatang. Untuk itu, persiapan mulai di matangkan untuk meminimalisir dampak yang terjadi.
Mulai dari mempersiapkan personil, logistik hingga memastikan alat berat dan alat pendeteksi dini bencana dapat berfungsi dan digunakan sewaktu-waktu.
Bencana yang berpotensi terjadi di Kabupaten Malag diantaranya yakni bencana banjir bandang, tanah longsor, tanah gerak, gempa bumi hingga tsunami.
Menurut data BPBD Kabupaten Malang, sejumlah titik yang diketahui rawan longsor dan tanah gerak ada di Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon, Tumpang, Poncokusumo, Ampelgading, Tirtoyudo, hingga Desa Srimulyo Kecamatan Dampit.
Sedangkan untuk wilayah rawan banjir berada di Kecamatan Lawang, Singosari, Karangploso, hingga Pakis.
Sementara itu, untuk angin kencang dan pohon tumbang berada di wilayah Kecamatan Pakis, Poncokusumo, Jabung, Tumpang, Kepanjen, Bululawang, Pagak, Dau, Pujon, Ngantang, Kasembon.
Kendati demikian, meskipun sudah dipetakan wilayah rawan bencana, namun bagi wilayah selain yang tidak disebutkan juga perlu melakukan antisipasi.
Sebab, datangnya bencana tidak dapat diprediksi dimana dan kapanpun tanpa mengenal waktu dan tempat.
Untuk itu, kalian perlu mengetahui cara menyelamatkan diri dari bencana yang berpotensi terjadi, sehingga dapat menekan risiko cedera dan bahaya lainnya.
1. Saat gempa bumi
Terdapat cara dasar untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi. Saat terjadi gempa, cara terbaik untuk menyelamatkan diri adalah dengan metode drop, cover, hold on.
Alias, harus menurunkan posisi tubuh yang lebih rendah, mencari penutup kepala dan leher, dan tetap berada dan berlindung di tempat tersebut hingga gempa berhenti.
Kalian dapat berlindung di bawah meja, namu pastikan meja tersebut kokoh. Tetap berlindung di tempat sampai guncangan berhenti.
Jika kalian berada di luar ruangan, bukan berarti kalian aman dari gempa. Sebab, di luar ruangan bisa jadi tidak aman, apabila kalian berada di dekat tiang listrik atau bahkan gedung bertingkat.
Selain itu, kalian juga harus menjauhi lubang pembuangan, saluran bahan bakar dan gas, tiang listrik maupun telepon serta bangunan.
Sedangkan, jika kalian sedang berkendara, maka sebaiknya hentikan kendaraan kalian dan parkirlah di sebelah kiri bahu jalan, jauhi persimpangan.
Jika ada, maka ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memerhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024