Efek Domino Meletusnya Gunung Merapi
Selain itu, ada teori yang menghubungkan letusan Gunung Merapi sebagai faktor penyebab perpindahan kekuasaan. Dikatakan bahwa letusan Gunung Merapi yang hebat dapat meruntuhkan ibu kota Mataram dan merusak struktur pemerintahannya, menciptakan kekacauan dalam tatanan politik dan sosial.
Setelah kejadian perang melawan Sriwijaya dan mungkin juga akibat letusan Gunung Merapi, Kerajaan Mataram Kuno menghadapi pemberontakan yang signifikan. Pemberontakan ini termasuk pemberontakan oleh Haji Wurawari, pemimpin wilayah bawahan Mataram.
Pemberontakan ini menyebabkan pertumpahan darah dan kekacauan. Pemberontakan ini terjadi pada saat kerajaan sedang melangsungkan pesta pernikahan putri Dharmawangsa dengan Airlangga.
Serangan mendadak ini membuat istana tidak siap dan terkejut, yang berujung pada peristiwa kematian besar, termasuk Dharmawangsa, dan kehancuran istana. Kematian Raja Dharmawangsa dan kekacauan yang diakibatkannya menjadikan Kerajaan Mataram Kuno tidak stabil.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Mataram Kuno (Bag. 2): Pindah ke Jawa Timur
Terbentuknya Kerajaan Kediri
Para panglima perang di berbagai provinsi, daerah, dan pemukiman di Jawa Tengah dan Jawa Timur memberontak dan melepaskan diri dari pemerintahan pusat Mataram. Situasi ini memicu perampokan, kerusuhan, kekerasan, dan kejahatan yang merusak tatanan sosial dan politik negara.
Namun, dari puing-puing keruntuhan, muncul Airlangga, putra Raja Udayana Warmadewa dari Kerajaan Bali, yang merupakan kelanjutan dari wangsa Isyana. Dengan dukungan rakyat dan kaum pendeta, Airlangga membangun kerajaan baru.
Pada tahun 1019, dia mendirikan sebuah kerajaan baru dengan ibukota di Watan Mas dekat Gunung Penanggungan. Kerajaan ini dilihat sebagai kelanjutan dari Kerajaan Mataram, meskipun lokasinya telah berubah. Kerajaan tersebut diberi nama Kerajaan Kediri.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024