Pada 1925, Maclaine Pont memasukkan candi ini dalam peta rekonstruksi kota Majapahit. Pemugaran terhadap Candi Gentong dilakukan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur pada 1995/1996, 1998/1999 hingga 2004.
Candi Gentong sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Candi Gentong I yang berada di sebelah selatan. Sementara Candi Gentong II berada di sebelah utara dalam sumbu garis yang sama.
Saat pemugaran yang dilakukan pada 1994/1995-1996/1997, terdapat temuan berupa kumpulan stupika, arang dan dua buah fragmen arca Buddha. Keseluruhan temuan tersebut terdapat pada Candi Gentong I.
Stupika itu terbuat dari tanah liat yang dibentuk seperti stupa berukuran kecil. Terdapat pahatan inskripsi berisi mantra Buddha pada bagian bawahnya. Proses pembentukan stupika pada Candi Gentong I hanya melalui penjemuran hingga kering tanpa melalui proses pembakaran.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024