Menu


Candi Gentong, Salah Satu dari Berbagai Peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto

Candi Gentong, Salah Satu dari Berbagai Peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto

Kredit Foto: Laman Dirjen Kebudayaan RI.

Konten Jatim, Jakarta -

Bukan hal baru jika Mojokerto memiliki berbagai peninggalan sejarah berupa candi. Salah satunya adalah Candi Gentong

Candi Gentong berlokasi di Desa Jambumente, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Gentong tepatnya berada di timur Candi Brahu. 

Baca Juga: Candi Randuagung, Bangunan Suci Bercorak Hindu di Lumajang 

Nama 'gentong' diambil dari awal amula ekskavasi karena masyarakat melihat gundukan besar dan di tengahnya berlubang seperti bentuk gentong. 

Selain itu, saat itu ditemukan juga banyak fragmen gentong pada area candi. Bahan penyusun candi ini adalah bata merah dengan pemasangan menggunakan teknik gosok maupun menggunakan spesi berbahan tanah liat. 

Sejarah Candi Gentong

Mengutip laman Pusaka Jawatimuran, Candi Gentong diyakini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit pemerintahan Prabu Hayam Wuruk. Candi ini dibangun untuk upacara Sraddha memperingati meninggalnya Tribuwana Wijaya Tungga Dewi, ibu dari Hayam Wuruk.

Candi Gentong merupakan bukti besarnya toleransi beragama pada masa itu, terbukti bahwa agama Hindu dan Buddha dapat bersanding dan mendapatkan pengakuan pemerintahan.

Melansir laman Dirjen Kebudayaan RI, Candi Gentong kemudian ditemukan pada 1889 dan dicatat oleh Verbeek dalam TBG XXXIII pada tahun yang sama. 

Knebel kemudian melakukan penelitian terhadap candi pada 1907 yang ditulis dalam ROC dan disusul N.J. Krom pada 1923 dengan buku berjudul Inleiding tot de Hindoe Javaansche Kunst. 

Pada 1925, Maclaine Pont memasukkan candi ini dalam peta rekonstruksi kota Majapahit. Pemugaran terhadap Candi Gentong dilakukan oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur pada 1995/1996, 1998/1999 hingga 2004.

Candi Gentong sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Candi Gentong I yang berada di sebelah selatan. Sementara Candi Gentong II berada di sebelah utara dalam sumbu garis yang sama.

Saat pemugaran yang dilakukan pada 1994/1995-1996/1997, terdapat temuan berupa kumpulan stupika, arang dan dua buah fragmen arca Buddha. Keseluruhan temuan tersebut terdapat pada Candi Gentong I.

Stupika itu terbuat dari tanah liat yang dibentuk seperti stupa berukuran kecil. Terdapat pahatan inskripsi berisi mantra Buddha pada bagian bawahnya. Proses pembentukan stupika pada Candi Gentong I hanya melalui penjemuran hingga kering tanpa melalui proses pembakaran.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan